Ketika Kata Maaf Hanya Menjadi Formalitas
Senin, 05 Mei 2008
Maaf sering kali di ucapkan hanya sekedar sebagai formalitas untuk membuat keadaan menjadi 'terlihat' baik-baik saja...
Maaf' begitu mudah diucapkan
Tapi belum tentu dimengerti maknanya, esensinya....
"Kalau bersalah, mintalah 'maaf', dan jangan mengulangi lagi perbuatan salah yang sama."
Begitu seharusnya, jika mengerti makna, esensi dari sebuah kata, 'maaf'.
Banyak orang yang tidak bisa mengucapkan kata-kata maaf ketika ia berbuat salah.
Kata MAAF itu bahkan sangat sulit sekali untuk "dipertimbangkan" agar dapat terucap dari mulut seseorang. Bahkan ada orang yg bisa dikatakan kata MAAF baginya memiliki nilai yang teramat "SAKRAL".
Banyak sekali orang yang tidak mampu mengucapkan kata maaf ketika ia berbuat salah.
Banyak sekali orang yang tidak mau mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya…
Karena ada beberapa faktor :
1. Rasa malu
2. Ego
3. Keras Kepala
Kata 'maaf' justru akan membuat orang lain menghargai apa yang telah kita lakukan.
Dan lagi, efek sebab-akibat yang dihasilkan kemudian, tidak akan mengakibatkan berlarut-larutnya sebuah masalah dan orang lain pun dapat segera melupakan kesalahan yang telah kita diperbuat.
Kata maaf ini bukanlah sesuatu hal yang manis dikatakan saja. Namun banyak kejadian membuktikan, bahwa setiap kata MAAF yang terucap, mampu menghentikan pertikaian serta menebarkan damai di antara mereka yang bertikai.
Ketika kata maaf Mulai sering terucap.
Tapi perbuatan yang sama masih juga terulang.
Meski Sebenarnya ia mengerti esensi kata itu,
tapi...
Selalu ada yang menyebabkan akhirnya terjatuh dan mengulangi perbuatan yang salah itu.
Haruskah 'maaf' terucap lagi?
Seorang sahabat Annie minta maaf kemudian dia ulangi lagi kesahan itu…
Annie takut, 'maaf' 'memaafkan' ini hanya akan menjadi sebuah rutinitas tanpa makna.
