<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d2786298451490478576\x26blogName\x3dg!rLzz++Blog\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://annie-girlzz.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://annie-girlzz.blogspot.com/\x26vt\x3d247446955046259691', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Annie Blog It’s All about Me


Ketika Kata Maaf Hanya Menjadi Formalitas

Senin, 05 Mei 2008

Maaf sering kali di ucapkan hanya sekedar sebagai formalitas untuk membuat keadaan menjadi 'terlihat' baik-baik saja...

Maaf' begitu mudah diucapkan
Tapi belum tentu dimengerti maknanya, esensinya....

"Kalau bersalah, mintalah 'maaf', dan jangan mengulangi lagi perbuatan salah yang sama."
Begitu seharusnya, jika mengerti makna, esensi dari sebuah kata, 'maaf'.

Banyak orang yang tidak bisa mengucapkan kata-kata maaf ketika ia berbuat salah.
Kata MAAF itu bahkan sangat sulit sekali untuk "dipertimbangkan" agar dapat terucap dari mulut seseorang. Bahkan ada orang yg bisa dikatakan kata MAAF baginya memiliki nilai yang teramat "SAKRAL".

Banyak sekali orang yang tidak mampu mengucapkan kata maaf ketika ia berbuat salah.
Banyak sekali orang yang tidak mau mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya…

Karena ada beberapa faktor :
1. Rasa malu
2. Ego
3. Keras Kepala

Kata 'maaf' justru akan membuat orang lain menghargai apa yang telah kita lakukan.
Dan lagi, efek sebab-akibat yang dihasilkan kemudian, tidak akan mengakibatkan berlarut-larutnya sebuah masalah dan orang lain pun dapat segera melupakan kesalahan yang telah kita diperbuat.

Kata maaf ini bukanlah sesuatu hal yang manis dikatakan saja. Namun banyak kejadian membuktikan, bahwa setiap kata MAAF yang terucap, mampu menghentikan pertikaian serta menebarkan damai di antara mereka yang bertikai.

Ketika kata maaf Mulai sering terucap.
Tapi perbuatan yang sama masih juga terulang.

Meski Sebenarnya ia mengerti esensi kata itu,
tapi...
Selalu ada yang menyebabkan akhirnya terjatuh dan mengulangi perbuatan yang salah itu.
Haruskah 'maaf' terucap lagi?

Ini menjadi dilema ketika beberapa waktu lalu…
Seorang sahabat Annie minta maaf kemudian dia ulangi lagi kesahan itu…

Apa hati ini harus menjadi batu yg klo disakiti gx akan pernah menjadi sakit….??

Untuk kesekian kalinya.
Annie takut, 'maaf' 'memaafkan' ini hanya akan menjadi sebuah rutinitas tanpa makna.

Image Hosted by ImageShack.us

31 Comments:

  • maaf itu kayaknya cuma dianggap kata biasa seperti oh, ooppss...aahhh

    bukan bener2x menyesal ya.

    *hari ini terakhir gak sibuknya hehhe thanks ya, nie udah mampir ke blogku

    By Anonymous Anonim, at 5 Mei 2008 pukul 11.03  

  • ceritanya abis disakitin yah?

    hehe..

    By Anonymous Anonim, at 5 Mei 2008 pukul 12.38  

  • Hmm....postingannya selalu dalem gini ya? Mengawali dengan kata maaf akan berakhir dengan suatu yang indah sedang mengakhiri dengan maaf akan menjaga keindahan.

    By Blogger pudi-interisti, at 5 Mei 2008 pukul 12.50  

  • >>> mercury
    iya nih... sepertinya mmg bgtu...

    >>> katak
    hehehe... iya nih... sedikit menyakitkan.

    >>> Pudi
    semoga bs demikian....:) annie mmg lagi bener2 melow blakangan ini...:((

    By Blogger Annie, at 5 Mei 2008 pukul 14.00  

  • wahh .. lagi mellOw yaa ... semangat !!!

    gw sendiri suka bete kalo ada yang minta maaf ke gw , tapi ga sungguh2 ( formalitas doang ) . Kalo emang ga niat mendingan ga usa minta maaf dehh .... yang ada malah + males gw mwehehehehe ( curhat cOlongan )

    By Blogger naki, at 5 Mei 2008 pukul 15.12  

  • klo dulu sih g, enggak menerima maaf na orang, krn menurut g dia ga salah atau ga perlu, cuma kadang dianggapnya g ga memaafkan hahaha...

    apa yang keluar dari mulut kadang bisa jaid bumerang, intinya sih ati2 lah dalam mengucapkan ini dan itu ^^

    By Blogger Pitshu, at 5 Mei 2008 pukul 15.47  

  • kadang mank ada manusia yg susaaaah banget minta maap, itu krn dia mrasa maaf itu titik kekalahannya... ada juga yg gmpng minta maaf, tapi merasa maaf itu adalah jalan keluar...

    skr udah jarang mbak nyari maaf yg bnr2 tulus...

    btw, saya masih bingung, nama harus poto monkey yg ditaro'?? hehe... mank yg nyakitin monyet yah mbak....

    By Blogger angga angelina, at 5 Mei 2008 pukul 16.34  

  • Pernah baca Nietszche? Nietszche pernah mengatakan bahwa ungkapan orang-orang seperti "terima kasih" pada jamannya terdengar sangat tidak tulus dan merendahkan. "Terima Kasih" hanya kata yang diucapkan untuk menyakiti orang yang menerimanya. Mungkin kesimpulannya, tidak perlu berterima kasih.

    Apa sama ya dengan "maaf" ini? lalu mengetahui tulus atau tidak nya dengan apa y? dgn tulusmeter kali y :) Mungkin kita juga gag perlu minta maaf :)

    Salam Kenal,
    Moehfi

    By Blogger muhfiasbin, at 5 Mei 2008 pukul 21.06  

  • Mmhh iya bener kata "maap" lama2 udah jadi kaya permisi atau sesuatu yang udah biasa bgt diucapkan, tapi jgn salah lhoo kadang sangat sulit untuk mengucapkan salah kalo kita merasa punya salah.

    jadi org tuh sering banget salah kaprah soal maap ini, sering diumbar utk org2 yg kita ngga terlalu kenal tapi kl kita bener2 sudah melakukan salah ke orang tua kita snediri malah sangat sulit mengatakan kata "maap" itu.

    By Anonymous Anonim, at 5 Mei 2008 pukul 21.45  

  • 1. Pemaaf.
    Allah dan Nabi menyenangi orang yang yang pemaaf meski yang berbuat salah belum meminta maaf...

    2. Biarlah.
    Biarkan saja jika memang ia tak mengakui kesalahannya karena akan lebih baik jika ia sadar dan mengetahuinya meski hanya didalam hati.

    3. Positif.
    Positive thingking aja. Anggap saja ia sudah mengakui kesalahannya. Karena semua perbuatan pasti ada balasannya maka jika ia benar-benar sudah merasa bersalah Insya 4JJI yg diatas akan memberi tahu kita.

    4. Not always.
    Maaf tidak selamanya harus diucapkan. Karena untuk saia sendiri lebih baik orang itu merubah kesalahannya dengan tidak mengulanginya daripada ia mengutarakan maaf namun dihari berikutnya ia mengulangi kesalahan yg sama.

    5. Yakin.
    Percaya pada Allah, karena semua kebenaran datang dari-NYA. Dan yang bisa menilai antara benar dan salah hanya diri-NYA.

    By Blogger rahendz, at 6 Mei 2008 pukul 01.38  

  • jangankan sama manusia, kadang-kadang kita juga gitu sama Tuhan. minta ampun berulang-ulang tapi terus dilakukan,hihihi...

    By Blogger Ivana, at 6 Mei 2008 pukul 02.10  

  • hmm... seperti biasa.. tajam.. hehe666..

    iya juga si.. klo maaf gak dari hati juga percuma aja.. malah bikin jengkel.. tapi mending jadi orang yang minta maaf dari pada orang yang memaafkan..

    By Blogger Abimanyu, at 6 Mei 2008 pukul 06.11  

  • >>> naki
    hehe iya nih jadi sama2 curhat..;)

    >>> Pitshu
    iya... sprti istilah mulutmu harimaumu ..:)jd takut...

    >>> ngga
    hehehe...monyetnya cuma numpang berpose..;))

    >>> Moehfi
    gx tau juga.. tapi wah gawat klo udah gx ada yg bilang makasih bisa marah tuh buk RT..;)) iya lam knal juga..

    >>> Widie
    iya... knp ke ortu susah minta maaf tapi klo kata terimakasih malah sering banget annie ucapin...;))

    >>> Rahendz
    wah... nampaknya annie harus byk merenung nih... mksh bapak rahendz...^_*

    >>> Ivana
    wahh... bner banget... apa itu karena gx punya malu ma tuhan ya...wkekeke

    >>> Abimanyu
    wah apanya nih yg tajam...??
    hmmm... knp ya ko abi bilang lbh baik jd org minta maaf? jd pengen tau alasan abi...^c^

    By Blogger Annie, at 6 Mei 2008 pukul 12.40  

  • maaf..
    maaf..

    maaf kalo saya ada salah :)

    aaahh legaa..


    maaf itu sangad sulit diucapkan kalo masih ada ego dan merasa benar sendiri, annie.

    take care!

    By Blogger Ayu Ambarsari Hanafiah, at 6 Mei 2008 pukul 13.42  

  • yah, mau formalitas atau bukan, tetep aja maaf itu termasuk kata yang penting,contohnya kalo kita nga sengaja nyenggol orang dan ngga segera minta maaf (walopun formalitas), bisa2 jadi runyem kan..

    dan emang susah ngucapin maaf kalo kitanya ngga ngerasa salah, apalagi yang jadi lawan konflik tuh sama2 kepala batu.. beh, bisa bertaun-taun kaga ada kata maaf yang keucap!

    soal yang maaf yang diulang-ulang mah, dia tuh temen apa bukan? kalo ngerasa temen ya pasti nga bakal ngulangin salah yang sama dong, :p

    walah, kepanjangan,, lam kenal^^

    By Blogger Pitiful Kuro, at 6 Mei 2008 pukul 21.32  

  • Hiya kadang saia pikir begitu loh kalo ada orang yg minta maaf ama saia, terkadang ngucapin maaf hanya sebagai formalitasa agar smuanya bisa kembali seperti semula...

    tapi cukup sudah, lenyapkan keegoisan dan sifat tak mudah memaafkan dalam hati, sambut dengan senyuman tulus dan raih tangannya kemudian ktakan tak apa... duh leganya hati ini setelah nerima maaf dari orang laen, tapi lebih menyenangkan lagi ketika orang yg minta maaf tapi kita udah memaafkannya jauh hari sebelumnya... begitu pula sebaliknya jika kita merasa punya salah mending langsung minta maaf aja, kan sesama muslim diajarkan kek gitu... walpun kebanyakan orang nganggap maaf sebagai kata yg biasa karena terlalu sering didengar... yang penting adalah arti dari kata maaf itu sendiri...

    Maaf itu bukan hanya sekedar kata biasa tapi begitu sakral buat saia,malah kadang buat teman dan sahabat saia yg udah ngelakuin kesalahan ama saia, saia langsung bilang ke dia "ga udah minta maaf kali' biasa aja..." karena menurut saia seorang sahabat dan teman itu ga bakal ngelakuin kesalahan ama kita tanpa sebab... dan sesuatu yang pake sebab itu bisa saia kategorikan sebagai sesuatu yg ga disengaja... so ngapain minta maaf kalo dia ga sengaja...

    Hayooo bu semangat, saia udah kembali semangat neh... :P

    By Blogger Armstrong da Jimmy, at 7 Mei 2008 pukul 01.51  

  • weleh hubungannya maaf ma poto yang ganteng di bawah tuh apa

    By Anonymous Anonim, at 7 Mei 2008 pukul 18.56  

  • aQ ini Orang yang Pemaap lho, buK tapi juga sering marah??? Gimana ya cara Ngilanginya???

    By Blogger rizky, at 8 Mei 2008 pukul 11.31  

  • wah.......ndak trima saya

    masak saya dipanggil bapak..

    saya kan lom punya anak

    masih mending kalo dipanggil Om

    meski saya juga ndak trima kalo

    dipanggil Om, ...

    By Blogger rahendz, at 9 Mei 2008 pukul 05.25  

  • Yaa kamu bener, kadang maaf itu sudah menjadi hal biasa dan tidak bermakna lagi jika diucapkan terus menerus dengan kesalahan yang sama, tapi untuk masalah diatas ak pikir lebih baik daripada tidak meminta maaf sama sekali, bukan gitu? :)


    salam,

    By Blogger Andrei B., at 10 Mei 2008 pukul 17.35  

  • iya tuh.. Maaf kayanya cm di jadikan kalimat basa basi aja ya.. padahal makna kata maaf itu dalem banget..

    By Blogger Mama Shahira dan Syafiq, at 11 Mei 2008 pukul 17.12  

  • >>> Ayu
    iya... maaf bikin terasa hati lega..:)

    >>> Kuroza
    klo temen dia gx akan ulangin kesalahan yg sama... bner banget tapi dia mmg tmn ko.. tetep aja mengulang kesalahan yg sama..:(

    >>> Arms
    iya.. maaf itu mmg seharusnya sakral bagi kita...:)so mari kita berlapang dada untuk maaf dan memaafkan...^c^

    >>> dipo
    hehehe ya monyetnya numpang nampang mas...;))

    >>> Rizqy
    hehehe... klo suka marah2 cepet tua loh... obatnya minum obat cacing 3x sehari... hehehe kidding...:D

    >>> Rahendz
    OK kakek...;)

    >>> Andrei
    hehehe... iya ya... dr pada ngx mending tetep minta maaf:D klo gx ada yg marah...;))

    >>> Mama shasa
    Ya... ini lah dunia mb... kadang ada2 aja yg terjadi tapi mari kita singkirkan ego untuk maaf dan memaaf kan...:)

    By Blogger Annie, at 12 Mei 2008 pukul 08.30  

  • terkadang sesuatu itu bermakna namun dikarenakan oleh terbiasa maka hal itu hanya menjadi hal yang biasa. o iya salam kenal dari wong alit

    By Anonymous Anonim, at 14 Mei 2008 pukul 21.06  

  • Hayooo di apdet dunzzzz... (nunggu jongkok sambil ngemil kacang telor)

    By Blogger Armstrong da Jimmy, at 19 Mei 2008 pukul 16.05  

  • Betul, memang kata maaf seringkali dijadikan PEMBENARAN, sehingga seseorang tidak mau disalahkan lagi dan lepas dari tanggung jawab. Menurut saya, seseorang harus merasa bersalah, dan bila tidak, maka ia harus dibuat merasa bersalah. Baru pada titik itu kata maaf setidaknya sedikit memiliki arti.

    Oh ya, kata maaf dan keadilan itu beda cerita ya. Kalau misalnya ada koruptor yang minta maaf di depan rakyat, rakyat boleh memaafkan, tapi hukum tetap berlaku.

    By Anonymous Anonim, at 20 Mei 2008 pukul 13.50  

  • butuh keberanian yang sangad untuk minta maaf.. kadang ego kita meolak unutk meminta maaf..

    hmmm... kadang minta maaf walo kita tidak salah juga penting.. bisa bikin hubungan tambah deket..

    By Blogger Abimanyu, at 29 Mei 2008 pukul 07.41  

  • hueheheh kata 'maaf' tuh sakral banget lagi, gue gak pernah sembarangan ngucapin itu :D

    pamit yak, sukses buat blognya,ciao ni!

    By Blogger cumicungkring, at 30 Mei 2008 pukul 10.19  

  • Saya termasuk orang yang rajin mengucap maaf... ga tau kalo impactnya buat beberapa orang menjadi gradasi arti... tapi jujur motivasinya cuma untuk mengantisipasi, in case ada perbuatan yang ga berkenan tapi ga kita sadari...

    Bahakan dalam keluarga, disaat muncul masalah, bagi saya mengucap maaf lebih penting, walau jujur terkadang sama sekali kita tidak tahu menahu apa kesalahan riil nya...

    Tapi... yang utama adalah upaya tuk menyadari dan ga malu tuk mengakui, dan yang terpenting mengalah untuk sebuah hal yang lebih besar...

    By Anonymous Anonim, at 8 Juni 2008 pukul 20.40  

  • haluuu, mampir nih...

    By Blogger Antown, at 11 Juni 2008 pukul 00.22  

  • ya dan setelah itu kesalahan pun terulang )

    By Anonymous Anonim, at 20 Juni 2008 pukul 19.48  

  • heemm..maaf boleh aja sih..tapi harus ada batasannya juga toh??

    By Anonymous Anonim, at 22 Agustus 2008 pukul 19.37  

Posting Komentar

<< Home